Jumat, 28 Juni 2013


Katakanlah kepada wanita yang beriman : "Hendaklah mereka menundukkan pandangannya" - QS An-Nuur : 31

Menurutmu apa makna menundukkan pandangan bagi wanita muslimah ?
#tanya #GantiJilbab #infographic #nasehat

Senin, 24 Juni 2013

Hijab Syar'i di bilang aneh ?

14 Abad yang lalu, agama yg mulia ini hadir dalam keadaan yg aneh di lingkungan masyarakat saat itu. Namun apakah para pejuang Islam menyerah untuk terus menyerukan agama yg lurus ini ? Tidak..,

Merinding membayangkan betapa kuatnya iman para pemeluk Islam di awal-awal dahulu, saat perintah mengenakan hijab turun dari Allah melalui Rasulullah Sallallahu Alayhi Wasallam, seketika itu para wanita muslimah pun langsung mengambil kain apapun yang layak untuk mereka pakai, dan langsung menutupi tubuh mereka. Bahkan kain penutup tempat tidur !

Itu karena taat. Kita bagaimana ?

Semoga Allah memudahkan kita menjalankan apa-apa yang sesuai syariatnya, bukan hanya tuntunan hawa nafsu.

Bahwa agama yang mulia ini datang dalam keadaan aneh, dan di akhir zaman nanti bakal kembali terlihat aneh, kecuali bagi orang-orang yang beruntung, yang memegang teguh imannya..

Keep Calm and Istiqomah..

#GantiJilbab #NasehatDiri

Senin, 03 Juni 2013

renungan

Cinta, perasaan yang mesti ada dlm manusia| laksana setitis embun yang turun dari langit, bersih& suci, tanahnyalah yg berlainan menerimanya

Jika ia jatuh ke tanah yg tandus maka tumbuhlah dari tetesan embun itu kebencian, kebohongan, kedustaan, penipuan, tingkah tercela. 

Tp kalau ia jatuh ke tanah yg subur,di sana akan tumbuh kesucian hati,keikhlasan,setia, budipekerti yg tinggi dan lain-lain perilaku terpuji


Buya Hamka.

Jumat, 31 Mei 2013

Apakah engkau pun begitu saudariku?!

Apakah engkau pun begitu saudariku?!

Ada sebuah tulisan bagus yang dikutip sahabat dari seorang Muslimah "Menginspirasi", Seorang Ibu dari Anak-anaknya yang Hafidz-Hafidzah. Tulisan ini dibuatnya bulan April 2011. Dialah Dra. Wirianingsih, istri dari Ust. Mutammimul Ula.
Semoga Allah bantu kita semua utk menjadi muslimah yang terbaik..


Jika menginginkan anak-anak kita cerdas, mulailah denganmenjadikan diri kita sebagai ibu yang cerdas. hanya ibu yang cerdas akan melahirkan generasi yang cerdas. Kata cerdas ada perbedaan dengan kata pintar. Cerdas dimaknai oleh para pakar pendidikan dan psikolog sebagai kemampuan mengambil keputusan dengan tepat. Cerdas juga bermakna seperangkat kemampuan yang terhimpun dalam individu untuk melihat gejala, menyikapinya ,dan pengendalian diri yang baik. Biasanya cerdas juga menunjukkan indikasi kedewasaan dan kematangan. Orang cerdas biasanya pintar, tapi tidak mesti ditunjukkan dengan angka-angka akademik yang fantastis. Maka biasanya kecerdasan lebih banyak merujuk pada kematangan jiwa seseorang.Emosi yang relatif stabil. Biasanya orang yang emosinya stabil memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dengan baik.

Beberapa pendapat termasuk Gardner menyebutkan bahwa kecerdasan meliputi banyak hal, dimulai dari kecerdasan emosi,kecerdasan spiritual, kecerdasan sosial, kecerdasan intelektual, kecerdasan ruang. Ada sekitar sembilan kecerdasan. Garner menyebutnya sebagai ‘multiple intelegence’.

Pintar dimaknai sebagai ‘cap’ (mark) terhadap seseorang yang ‘kecerdasan intelegensinya ditandai dengan kemampuan meraih standar angka tertentu. Dalam nilai belajar atau nilai akademik, anak pintar biasanya ditujukan untuk mereka yang bisa meraih di atas nilai rata-rata kelas. Pintar juga biasa juga dilekatkan dengan sebutan “pintar mengemudi mobil’, ‘pintar bikin kue’, ‘pintar menggambar’, dan banyak lainnya. Jadi pintar juga dapat dilekatkan dengan ketrampilan. Terkadang pintar tidak melulu berarti orang itu cerdas.

Dalam Islam, Rasulullah SAW,mendefinisikan kata cerdas (al-kayyis) sebagai orang yang menyiapkan hidupnya sebagai bekal untuk menghadapi kehidupan setelah kematian (al-Hadist shohih). Melihat definisi ini cerdas berarti visioner. Orang yang cerdas berpandangan jauh ke depan. Itu sebabnya, kita sering mengatakan mereka yang bekerja, bersikap, dan berfikir visioner adalah orang yang cerdas meskipun nilai matematikanya lima.
Melihat pengertian diatas, penting bagi kita terutama kaum ibu untuk menjadi ibu yang cerdas. Begitu banyak ibu yang berpendidikan tapi juga tidak cukup cerdas menata kehidupannya,kehidupan keluarganya, dan apalagi mengasuh anak-anaknya.

Kita sering merasakan kewajiban lebih banyak dari waktu yang tersedia. Terutama kewajiban atau tanggung jawab sebagai seorang muslimah.Karena itu, diperlukan kecerdasan yang memadai jika ingin waktu seorang muslimah berdaya guna dan berhasil guna . Inilah pertanyaan terpenting nanti di akhirat, waktumu engkau habiskan untuk apa.

Menjadi ibu yang cerdas merupakan cita-cita bagi seorang perempuan yag memahami arti kehidupan. waktu yang tersedia bagi kehidupan seseorang sudah dijatah oleh sang maha Pencipta. Tidak lebih dan tidak kurang. Maka penting bagi kita menata waktu sebaik-baiknya agar tidak ada satu hal yang terlewat dalam kehidupan. Semua hendaknya diniatkan untuk semata mengabdi padaNya. artinya, jadikan setiap waktu ‘gaul kita’ dengan siapapun hendaknya berkualitas tinggi, termasuk berinteraksi dengan anak-anak kita. Tugas seorang ibu sebenarnya hanyalah ‘menghantarkan’ agar anak memiliki kemampuan ‘mengarungi samudra kehidupan yang terbentang luas dengan segala tantangan dan peluangnya’.
By:divisi_dakwah

Senin, 20 Mei 2013

deteksi dini akal kita

deteksi dini akal kita


Sayyidina umar berkata. ' Seseorang yang memiliki akal sehat ialah orang yang saling memberi menasihati"

So, masihkah hati ini marah saat ada yang menasihati? Maka waspadalah akalmu dalam kondisi tidak sehat..
Atau melihat org bersalah dn juga tidak menasihati dan berusaha memberi tahu? Waspadalah, akal mu telah membatu

Mari kita deteksi dini dengan refleksi kata2 sahabat umar
By:divisi-dakwah

Selasa, 14 Mei 2013

Menghina Alquran?!bolehkah?

Menghina Alquran?!bolehkah?

Dosen: "Saya bingung. Banyak Umat Islam di seluruh dunia lebay. Kenapa harus protes dan demo besar-besaran cuma karena tentara amerika menginjak, meludahi dan mengencingi Al-Quran?

Wong yang dibakar kan cuma kertas, cuma media tempat Quran ditulis saja kok.

Yang Qurannya kan ada di Lauh Mahfuzh. Dasar ndeso. Saya kira banyak muslim yang mesti dicerdaskan."

Meskipun pongah, namun banyak mahasiswa yang setuju dengan pendapat dosen liberal ini. Memang Qur'an kan hakikatnya ada di Lauh Mahfuz.

Tak lama sebuah langkah kaki memecah kesunyian kelas. Sang mahasiswa kreatif mendekati dosen kemudian mengambil diktat kuliah si dosen, dan membaca sedikit sambil sesekali menatap tajam si dosen. Kelas makin hening, para mahasiswa tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Mahasiswa: "Wah, saya sangat terkesan dengan hasil analisa bapak yg ada disini."ujarnya­ sambil membolak balik halaman diktat tersebut.

"Hhuuhhh...."se­mua orang di kelas itu lega karena mengira ada yang tidak beres.

Namun Tiba-tiba sang mahasiswa meludahi,
menghempaskan dan kemudian menginjak-injak­ diktat dosen tersebut. Kelas menjadi heboh.

Semua orang kaget, tak terkecuali si dosen liberal.

Dosen: "kamu?! Berani melecehkan saya?!Kamu tahu apa yang kamu lakukan?! Kamu menghina karya ilmiah hasil pemikiran saya?! Lancang kamu ya?!" Si dosen melayangkan tangannya kearah kepala sang mahasiswa kreatif,
namun ia dengan cekatan menangkis dan menangkap tangan si dosen.

Mahasiswa: "Marah ya pak? Saya kan cuma nginjak kertas pak. Ilmu dan pikiran yang bapak punya kan ada di kepala bapak.

Ngapain bapak marah kalau yang saya injak cuma media buku kok. Wong yang saya injak bukan kepala bapak. Kayaknya bapak yang perlu dicerdaskan ya??"

Si dosen merapikan pakaiannya dan segera meninggalkan kelas dengan perasaan malu yang amat sangat.

"Itulah salah satu hukuman langsung dri AllahTa'ala bagi siapa saja yang ingin mempermainkan atau mencaci maki Agama-Nya."

Perang logika lawan dengan logika

Warmly:divisi_dakwah

Senin, 06 Mei 2013

MENGUKUR SEBUAH CINTA

MENGUKUR SEBUAH CINTA

Dalam Kitab Hayatus Shahabah, halaman 524-525 diriwayatkan kisah berikut:
Menjelang perang uhud, Abdullah bin Jahsy mengajak sahabatnya, Sa'd bin Abi
Waqqash untuk berdo'a. Ajakan itu disetujui oleh Sa'd. Keduanya mulai
berdo'a. Sa'd berdo'a terlebih dahulu: "Tuhanku, jika nanti aku berjumpa
dengan musuhku, berilah aku musuh yang sangat perkasa. Aku berusaha
membunuh dia dan dia pun berusaha membunuhku. Engkau berikan kemenangan
kepadaku sehingga aku berhasil membunuhnya dan kemudian mengambil miliknya
(sebagai rampasan perang)."
Abdullah mengaminkannya.­ Tiba giliran Abdullah berdo'a: Tuhanku, berilah
aku musuh yang gagah perkasa. Aku berusaha membunuhnya, dan ia berusaha
membunuhku. Kemudian ia memotong hidung dan telingaku. Kalau nanti aku
bertemu dengan-Mu. Engkau akan bertanya, 'man jada'a anfaka wa udzunaka?'
(Siapa yang telah memotong hidung dan telingamu?). Aku akan menjawab bahwa
keduanya terpotong ketika aku berjuang di jalan-Mu dan jalan Rasulullah
(fika wa fi rasulika). Dan Engkau, ya Allah akan berkata, "kamu benar!"
(shadaqta).
Sa'd mengaminkan do'a Abdullah tersebut. Keduanya berangkat ke medan Uhud
dan do'a keduanya dikabulkan oleh Allah.
Sa'd bercerita kepada anaknya, "Duhai anakku, do'a Abdullah lebih baik
daripada do'aku. Di senja hari aku lihat hidung dan telinganya tergantung
pada seutas tali."
Kisah ini telah melukiskan sebuah cara untuk mengukur cinta kita pada
Allah. Sementara banyak orang yang berdo'a agar mendapat ini dan itu,
seorang pencinta sejati akan berdo'a agar dapat bertemu dengan kekasihnya
sambil membawa sesuatu yang bisa dibanggakan.
Ketika di padang mahsyar nanti Allah bertanya pada anda: "Dari mana kau
peroleh hartamu di dunia?" Anda akan menjawab, "harta itu kuperoleh dengan
kolusi dan korupsi, dengan memalsu kuitansi, dengan mendapat cipratan
komisi."
Allah bertanya lagi, "apa saja yang telah engkau lakukan di dunia?"
"Kuhiasi hidupku dengan dosa dan nista, tak henti-hentinya kucintai indah
dan gemerlapnya dunia hingga aku dipanggil menghadap-Mu." Allah dengan
murka akan menjawab, "kamu benar!"
Bandingkan dengan seorang hamba lain yang ketika di padang mahsyar berkata
pada Allah: "Telah kutahan lapar dan dahaga di dunia, telah kubasahi
bibirku dengan dzikir, dan telah kucurahkan waktu dan tenagaku untuk
keagungan nama-Mu, telah kuhiasi malamku dengan ayat suci-Mu dan telah
kuletakkan dahiku di tikar sembahyang bersujud di kaki kebesaran-Mu."

Dan Allah akan menjawab, "kamu benar!"
Duhai.... adakah kebahagian yang lebih dari itu; ketika seorang hamba
menceritakan amal-nya dan Allah akan membenarkannya.
Maukah kita pulang nanti ke kampung akherat dengan membawa amal yang bisa
kita banggakan? Maukah kita temui "kekasih" kita sambil membawa amalan yang
akan menyenangkan-Ny­a?
Armidale, 18 September 1997-Nadirsyah Hosen

Wallohu'alam.

By: divisi_dakwah

Selasa, 30 April 2013

Proses Pengurusan dan Pelaksanaan Akad Nikah di Kantor Urusan Agama (KUA):

Pentingnya ilmu biar tahu.. :p

Proses Pengurusan dan Pelaksanaan Akad Nikah di Kantor Urusan Agama (KUA):
 http://www.facebook.com/GantiJilbab

a. Dari rumah, mempersiapkan:

1. Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga

2. Surat Pengantar dari Ketua RT dan Ketua RW

3. Pas photo ukuran 2X3 sebanyak 5 lembar

b. Ke Kantor Lurah/Desa, mendapatkan:

1. Surat Model N1 (Keterangan untuk nikah)
2. Surat Model N2 (Keterangan asal usul)
3. Surat Model N3 (Persetujuan kedua calon mempelai)
4. Surat Model N4 (Keterangan tentang orang tua)

c. Kemudian ke Kantor Urusan Agama setempat, untuk mendapatkan/mengikuti:

1. Surat Model N7 (Pendaftaran nikah)
2. Penetapan hari/tanggal, waktu dan tempat akad nikah
3. Pemeriksaan dan bimbingan pernikahan
4. Pelaksanaan akad nikah (di KUA atau di kediaman salah satu calon)
5. Memperoleh Kutipan Akta Nikah/Buku Nikah

Catatan Tambahan:

1. Menyertakan izin tertulis dari orang tua/wali bagi calon mempelai yang belum mencapai usia 21 tahun (Model N5) atau izin dari pengadilan apabila orang tua/wali tersebut di atas tidak ada.

2. Dispensasi dari Pengadilan bagi calon suami yang belum mencapai usia 19 tahun dan bagi calon istri yang belum mencapai usia 16 tahun.

3. Surat izin dari atasan/kesatuannya jika calon mempelai anggota TNI/POLRI.

4. Putusan Pengadilan berupa izin bagi suami yang hendak beristri lebih dari seorang (poligami).

5. Akta cerai bagi calon mempelai duda/janda cerai hidup.

6. Surat Keterangan Kematian Suami/Istri bagi calon mempelai cerai mati (Model N6).

7. Izin untuk menikah dari kedutaan/kantor perwakilan Negara bagi warna negara asing.

8. Izin menikah dari atasan bagi PNS yang hendak melakukan pernikahan yang kedua.

9. Surat Rekomendasi Nikah (dari KUA) bagi calon perempuan yang berasal dari luar Kecamatan.

Sumber: KUA Kecamatan Pekanbaru Kota (Riau).
Foto oleh: Admin IMFB.
Innformasi lebih lanjut hubungi KUA setempat
By DiDa Ganti jilbab (Divisi Dakwah)

Senin, 22 April 2013

ketenangan yang meneduhkan

http://www.facebook.com/GantiJilbab

RAHMAT ALLAH SWT BAGI YANG BERJILBAB

RAHMAT ALLAH SWT BAGI YANG BERJILBAB


Banyak syubhat di lontarkan kepada kaum muslimah yang ingin berjilbab. Syubhat yang ‘ngetrend’ dan biasa kita dengar adalah ”Buat apa berjilbab kalau hati kita belum siap, belum bersih, masih suka ‘ngerumpi’ berbuat maksiat dan dosa-dosa lainnya, percuma dong pake jilbab! Yang penting kan hati! lalu tercenunglah saudari kita ini membenarkan pendapat kawannya.

Syubhat lainnya lagi adalah ”Liat tuh kan ada hadits yang berbunyi: Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk(rupa) kalian tapi Allah melihat pada hati kalian..!. Jadi yang wajib adalah hati, menghijabi hati kalau hati kita baik maka baik pula keislaman kita walau kita tidak berkerudung!. Benarkah demikian ya ukhti,, ??

Saudariku muslimah semoga Allah merahmatimu, siapapun yang berfikiran dan berpendapat demikian maka wajiblah baginya untuk bertaubat kepada Allah Ta’ala memohon ampun atas kejahiliahannya dalam memahami syariat yang mulia ini. Jika agama hanya berlandaskan pada akal dan perasaan maka rusaklah agama ini. Bila agama hanya didasarkan kepada orang-orang yang hatinya baik dan suci, maka tengoklah disekitar kita ada orang-orang yang beragama Nasrani, Hindu atau Budha dan orang kafir lainnya liatlah dengan seksama ada diantara mereka yang sangat
baik hatinya, lemah lembut, dermawan, bijaksana. Apakah anda setuju untuk mengatakan mereka adalah muslim? Tentu akal anda akan mengatakan “tentu tidak! karena mereka tidak mengucapkan syahadatain, mereka tidak memeluk islam, perbuatan mereka menunjukkan mereka bukan orang islam. Tentu anda akan sependapat dengan saya bahwa kita menghukumi seseorang berdasarkan perbuatan yang nampak(zDahir) dalam diri orang itu.

Lalu bagaimana pendapatmu ketika melihat seorang wanita di jalan berjalan tanpa jilbab, apakah anda bisa menebak wanita itu muslimah ataukah tidak? Sulit untuk menduga jawabannya karena secara lahir (dzahir) ia sama dengan wanita non muslimah lainnya.Ada kaidah ushul fiqih yang mengatakan “alhukmu ala dzawahir amma al bawathin fahukmuhu “ala llah’ artinya hukum itu dilandaskan atas sesuatu yang nampak adapun yang batin hukumnya adalah terserah Allah.

Rasanya tidak ada yang bisa menyangsikan kesucian hati ummahatul mukminin (istri-istri Rasulullah shalallahu alaihi wassalam) begitupula istri-istri sahabat nabi yang mulia (shahabiyaat). Mereka adalah wanita yang paling baik hatinya, paling bersih, paling suci dan mulia. Tapi mengapa ketika ayat hijab turun agar mereka berjilbab dengan sempurna (lihat QS: 24 ayat 31 dan QS: 33 ayat 59) tak ada satupun riwayat termaktub mereka menolak perintah Allah Ta’ala. Justru yang kita dapati mereka merobek tirai mereka lalu mereka jadikan kerudung sebagai bukti ketaatan mereka.

Dan Allah tidak berkata "tutuplah aurat kalian setelah hati kalian itu baik" Apa yang ingin anda katakan? Sedangkan mengenai hadits diatas, banyak diantara saudara kita yang tidak mengetahui bahwa hadits diatas ada sambungannya.

By: divisi_dakwah

Minggu, 14 April 2013

~Hijaabku tidak menarik~


~Hijaabku tidak menarik~

Hijaabku memang tidak menarik, karena fungsi hijaab adalah untuk menyembunyikan perhiasan, jika aku sematkan hiasan-hiasan di atasnya maka terpenuhikah fungsi hijaab yang dikehendaki oleh syari’at?

Hijaabku memang tidak menarik, karena aku memakainya bukan untuk menarik perhatian orang, aku pun tidak akan ‘ngoyo’ dalam mendakwahkan hijaab dengan menghias-hiasinya, memodifikasinya supaya muslimah ramai-ramai berhijaab. Tapi pada akhirnya hanya kuantitas muslimah berhijaab yang bertambah, lantas bagaimana dengan kualitasnya?

Hijaabku memang tidak menarik, karena buat apa jika makhluk tertarik tetapi Pencipta membencinya karena hijaab yang kupakai menyimpang dari tuntunan syari’at?

Hijaabku memang tidak menarik, karena dalam surat An-Nur ayat 31 muslimah dilarang menampakkan perhiasannya kepada selain mahramnya, dan jika kuhias-hiasi hijaab-ku hingga terlihat menarik di mata selain mahramku, lantas bagaimana nasib ketaatanku kepada firman-Nya?

Hijaabku memang tidak menarik, dan bukankah hendaknya muslimah saat keluar rumah mematut dirinya di cermin untuk memastikan bahwa Allaah ridha dengan hijaab-nya? Bukankah sudah cukup peringatan Rasulullaah bahwa jika wanita keluar rumah maka syaitan akan menghiasinya?

Hijaabku memang tidak menarik, tetapi inilah salah satu caraku untuk berusaha taat pada perintah-Nya, ta’at pada tuntunan-Nya dalam berhijaab untuk menjauhkan diri dari perbuatan tabbaruj (bersolek) yang tercela.

Hijaabku memang tidak menarik, tetapi percayalah, suatu saat jika engkau paham pada ilmunya, dan engkau bukakan hatimu kepada kebenaran (al haq) dan kau tundukkan hasratmu untuk berhias yang tidak sesuai dengan syari’at, maka hijaabku pun akan tampak menarik di matamu, In syaa’ Allaahu Ta’ala.
*****

Renungan untuk tiap muslimah yang benar-benar ingin berjilbab syar'i. Sudahkan diniatkan untuk melaksanakan kewajiban kita? Sudahkah menjadi bukti atas ketaatan kita? Mari kita koreksi niat kembali. Bila berjilbab hanya untuk fashion atau untuk mempercantik diri, maka mari kita luruskan, berjilbab hanya karena Allaah sebagai tanda taat pada perintah Allaah.
*****

Source: http://ummuhafiz.tumblr.com/post/39339091877/hijaabku-tidak-menarikhttp://www.facebook.com/GantiJilbab

Rabu, 10 April 2013

6 GOLONGAN WANITA YANG KURANG LAYAK DI JADIKAN SEORANG ISTRI

6 GOLONGAN WANITA YANG KURANG LAYAK DI JADIKAN SEORANG ISTRI

Semoga kita tdk trmasuk golongan ini ya ukh.. Pun tidak dekat dgn org seprti ini.. Jgnkn jd istri.. Punya temen kaya gitu aja smoga tdak ya ukh..

Silahkan luangkan waktu sejenak untuk membacanya

1). Al -Anaanah
Banyak keluh kesah. Yang selalu merasa tak cukup, apa yg diberi semua tak cukup. diberi rumah tak cukup, diberi motor tak cukup, diberi mobil tak cukup, dll. Selalu ingin memenuhi kehendak nafsu sendiri, tanpa memperhatikan perasaan suami, tak hormat kepada suami apalagi berterima kasih pada suami. apa yg suami beri pun tak pernah puas. Ada saja yang tak cukup.

2). Al-Manaanah
Suka mengungkit. Kalau suami melakukan hal yg dia tak berkenan maka diungkitlah segala hal tentang suaminya itu. sangat senang membicarakan suami: tak ingat budi, tak bertanggung jawab, tak sayang, dll. Padahal suami sudah memberi perlindungan macam-macam padanya.

3). Al -Hunaana

 Ingin pada suami yg lain atau berkenan kepada lelaki yg lain. sangat suka
membanding-bandingkan suaminya dengan suami/lelaki lain. Tak ridha dengan suami yangada. (Naudzubillah)

4). Al- Hudaaqah
Suka memaksa. Bila ingin sesuatu maka dipaksa suaminya melakukan. Pagi, petang malam asyik menekan dan memaksa suami. Adakalanya dengan berbagai ancaman: ingin lari, ingin bunuh diri, ingin membuat malu suami, dll. Suami dibuat seperti budaknya, bukan sebagai pemimpinnya. Yang dipentingkan adalah kehendak dan kepentingan dia saja.

5). Al-Hulaaqa
Sibuk bersolek atau tidur atau santai-santai dll hingga lalai dengan ibadah-ibadah asas, seperti shalat berjamaah, wirid zikir, mengurus rumah-tangga, berkasih sayang dengan anak-anak, dll.

6). As-Salaaqah
Banyak berbicara, menggosip. Siang malam, pagi petang asik menggosip terus. Apa saja yg suami kerjakan selalu tidak benar dimatanya.

Zaman sekarang bergosip bukan saja berbicara di depan suami, tapi dengan telfon, SMS, internet (facebook), BBM dan macam-macam cara yang lain.

Kesimpulan:

Demikianlah yang harus kita perhatikan dari 6 golongan wanita yang kurang layak dijadikan Istri.

Semoga bermanfaat saudaraku untuk kaum adam maupun kaum hawa semoga bisa dijadikan catatan permanent dalam hati kita.

http://www.facebook.com/GantiJilbab_______________
#LIKE/SHARE ya sahabat..yang menyebarkan kebaikan akan mendapatkan pahala yg sama dengan yg melakukan kebaikan karenanya#
By: divisi_dakwah

Selasa, 09 April 2013

edisi april 120x120cm

Jual Jilbab / Khimar Ukuran 120x120 cm.
Untuk pembelian, silahkan SMS atau WhatsApp ke 081229478209 / Pin BB 2A6362F2 dengan menyebutkan :
- Kode Barang
- Nama Lengkap
- Alamat Pengiriman
- No Handphone
- Pilihan Bank untuk transfer pembayaran (Kami sedia Mandiri, Syariah Mandiri, BNI, BCA, BRI, dan Muamalat).
Setelah itu ukhti akan mendapat balasan dari Customer Service kami..
Kami tunggu ukh.. :)
 






 

edisi april 130x130cm

Jual Jilbab / Khimar Ukuran 130x130 cm.
Untuk pembelian, silahkan SMS atau WhatsApp ke 081229478209 / Pin BB 2A6362F2 dengan menyebutkan :
- Kode Barang
- Nama Lengkap
- Alamat Pengiriman
- No Handphone
- Pilihan Bank untuk transfer pembayaran (Kami sedia Mandiri, Syariah Mandiri, BNI, BCA, BRI, dan Muamalat).
Setelah itu ukhti akan mendapat balasan dari Customer Service kami..Kami tunggu ukh.. :)











http://www.facebook.com/GantiJilbab

edisi april 150x150 cm
























http://www.facebook.com/GantiJilbab

Senin, 08 April 2013

ganti jilbab edisi april ukuran 115x115 cm

Jual Jilbab / Khimar Ukuran 115x115 cm.
Untuk pembelian, silahkan SMS atau WhatsApp ke 081229478209 / Pin BB 2A6362F2 dengan menyebutkan :
- Kode Barang
- Nama Lengkap
- Alamat Pengiriman
- No Handphone
- Pilihan Bank untuk transfer pembayaran (Kami sedia Mandiri, Syariah Mandiri, BNI, BCA, BRI, dan Muamalat).
Setelah itu ukhti akan mendapat balasan dari Customer Service kami..
Kami tunggu ukh.. :)




























http://www.facebook.com/GantiJilbab